STATUS SOSIAL, NILAI, DAN PERAN WANITA
A.
STATUS SOSIAL
1.
Pengertian
Status adalah kedudukan seseorang di dalam keluarga dan masyarakat. Jadi
status social wanita adalah kedudukan seorang wanita yang akan mempengaruhi
bagaimana seseorang wanita diperlakukan, bagaimana dia dihargai dan kegiatan
apa yang boleh dilakukan.
2.
Faktor Yang Mempengaruhi Status Wanita
1)
Rendahnya kedudukan wanita dari pria
Walaupun separuh dari penghuni dunia adalah wanita namun sampai abad yang
lalu dunia seni, politik, ekonomi, perdagangan adalah dunia laki-laki. Karena
itu wanita hidupnya bagaikan mengambang dalam keremangan senja, bergerak hanyut
seperti bayangan dibelakang panggung pria dan tidak berarti.
Hukum manusia dari dulu hingga sekarang adalah hukum laki-laki, khususnya
dibidang politik, pemerintah adalah pemerintahan pria dan Negara adalah Negara
pria. Terutama dibidang politik, wanita ditolak untuk menduduki posisi
kepemimpinan dan fungsi-fungsi kunci, karena dianggap kurang mampu dan dilihat
sebagai saingan kaum pria.
2)
Rendahnya tingkat pendidikan wanita dibanding
pria
Ketika orang tua akan memutuskan untuk membiayai pendidikan anaknya
umumnya kaum laki-laki yang mendapat prioritas utama untuk memperoleh
pendidikan yang tinggi untuk bekal menjadi kepala keluarga dan pencari nafkah
yang baik, sedangkan wanita kurang perlu mendapat pendidikan tinggi karena
nantinya juga harus bertugas menjadi ibu rumah tangga, kembali mengurus
keluarga.
Persepsi ini yang merugikan kaum wanita karena dianggap kurang penting
memperoleh pendidikan yang tinggi sehingga mengakibatkan banyak wanita tetap terpuruk
dalam kebodohan karena tingkat pendidikan yang rendah.
3)
Perlindungan hukum, hak dan kewajiban wanita
serta peran ganda wanita
Sebagai Ibu Rumah Tangga dan Pencari Nafkah
Di masyarakat seorang wanita
tidak boleh memiliki / mewarisi hak milik atau mencari penghasilan. Bila wanita
dicerai maka dia tidak boleh merawat anaknya lagi atau hak miliknya. Meskipun
wanita punya hak secara hokum tetapi tradisi tidak akan mengijinkan untuk
mengkontrol hidupnya sendiri. Selain itu karena ekonomi keluarga yang kurang
baik, meningkatkan wanita untuk berperan ganda sebagai ibu rumah tangga dan
pencari nafkah.
3.
Dampak Status Social Wanita
Dengan status wanita yang rendah akan berdampak pada :
a)
Kehidupan social :
·
Kehidupan wanita terbelenggu
·
Potensi wanita terpendam karena harus sering
mengalah
·
Wanita lebih terbelakang pada setiap strata
social ekonomi
·
Suara dan kepentingan wanita kurang terwakili
·
Hak asasi tertekan
·
Kontribusi peran alamiah tidak tampak
b)
Kesehatan :
·
Ancaman infeksi tinggi
·
Perlindungan terhadap trauma dan kecelakaan
rendah
·
Kebutuhan bio, psiko, social dan cultural kurang
perhatian
·
Ancaman kesehatan reproduksi tinggi
·
Akses pelayanan kesehatan kurang
·
Menginginkan anak laki-laki dari pada perempuan
·
Tidak punya hak hokum dan kekuatan untuk
memutuskan
·
Terlalu banyak anak atau sering melahirkan
4.
Masalah Yang Berhubungan Dengan Status Wanita
a)
Kedudukan wanita di masyarakat yang rendah
Peran lelaki sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah serta wanita
sebagai ibu rumah tangga, ternyata menempatkan wanita pada status yang kurang
menguntungkan yang menyebabkan wanita lebih rendah dari laki-laki.Status wanita
akan kurang menguntungkan dan semakin tidak menguntungkan jika dia berperan
ganda, dimana dia harus bersaing dengan kaum pria yang dari segi pendidikan dan
pencurahan waktu ke sector public.
Ketimpangan kelas berdasarkan jenis kelamin ini dikarenakan system
kemasyarakatan yang bersifat patriarchal membenarkan hal ini berlangsung.
Bahkan hal ini dianggap wajar Karen apembagian peran kedua jenis kelamin ini
memang dipersiapkan sesuai dengan nilai-nilai kodratnya masing-masing.
Selama structural masyarakat patriarchal ini masih bertahan, maka selama
itu pula wanita akan tetap menjadi warga “kelas dua” di dalam kehidupan social
ekonomi.
b)
Wanita memperoleh perlakuan tidak layak
Kaum wanita biasanya diperlakukan tidak sama dengan kaum pria. Kaum
wanita biasanya mempunyai kekuasaan, sumber daya dan kedudukan yang lebih lemah
baik dikeluarga atau di masyarakat. Ketimpangan yang mendasari ini menyebabkan
:
·
Kaum wanita tidak mampu menjangkau pelayanan
kesehatan dan informasi kesehatan yang penting.
·
Kaum wanita banyak yang berpendidikan rendah dari
kaum pria
·
Kaum wanita banyak yang tidak mempunyai kendali
atas hak menerima pelayanan kesehatan yang mendasar.
5.
Usaha perbaikan status social wanita baik
dikeluarga maupun masyarakat
Tatanan masyarakat akan mendorong kaum wanita jatuh dalam kemiskinan dan
derajat kesehatan yang buruk. Tapi tatanan masyarakat bisa di ubah menjadi
pendorong kea rah kesehatan yang lebih baik, bukan justru mendatangkan masalah
kesehatan. Karena penyebab masalah kesehatan berawal dari lingkungan keluarga,
masyarakat dan Negara. Perubahan-perubahan akan memajukan derajat kesehatan
wanita terjadi pada setuiap jenjang tingkat tersebut diatas.
a)
Usaha perbaikan dilingkungan keluarga
·
Memperbaiki derajat kesehatan kita dengan cara
mempelajari masalah kesehatan wanita dan dengan merubah hidup kita sendiri dan
lingkungan keluarga.
·
Bicarakan dengan pasangan hidup apa yang
dibutuhkan oleh masing-masing pihak untuk memajukan derajat kesehatan yang
lebih baik, termasuk melakukan cara hubungan suami-istri aman dan berbagi beban
kerja yang lebih adil.
·
Berusaha untuk memajukan kesehatan dan masa depan
anak-anak.
b)
Usaha perbaikan dan perubahan di lingkungan
masyarakat
·
Berbagi informasi : temukan cara untuk
menyebarkan informasi tentang masalah kesehatan umum yang ada di masyarakat
setempat, sehingga setiap orang tahu masalah tersebut.
·
Bentuk suatu kelompok pendukung : kaum wanita
yang menderita masalah yang sama seperti wanita korban pemerkosaan / pelecehan
seksual.
·
Berusaha menuju kemandirian : program yang bisa
membantu wanita mencari nafkah sendiri dan memperbaiki lingkungan kerja juga
membantu wanita untuk membuat keputusan sendiri dan menumbuhkan harga diri.
B. NILAI WANITA
Nilai adalah sesuatu yg berharga, keyakinan yang
dipegang sedemikian rupa
oleh seseorang sesuai dengan tuntutan hadnuraninya. Nilai bersifat
pribadi, membentuk dasar perilaku seseorang,diperlihatkan melalui pola perilaku
konsisten, kontrol internal bagi perilaku seseorang, komponen intelektual
dan emosional.
C. PERAN WANITA
1.
Pengertian
Peran wanita adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan
posisi social yang diberikan kepada wanita. Peran menerangkan pada apa yang
harus dilakukan wanita dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan
mereka sendiri dn harapan orang lain.
2.
Secara Sosial Wanita Selalu Memiliki Peran
a)
Peran wanita dalam keluarga
·
Sebagai istri dan pendamping suami
Seorang wanita memiliki peran sebagai pendamping pria, mencakup sikap
hidup yang mantap bisa mendampingi suami dalam situasi senang atau sedih
disetai rasa kasih sayang, kecintaan, loyalitas dan kesetiaan pada partner
hidupnya, juga mendorong suami untuk berkarir dengan cara-cara yang sehat.
·
Sebagai ibu dan pendidik bagi anak-anak
Setelah melahirkan wanita akan berperan sebagai ibu. Bila ibu tersebut
mampu menciptakan iklim psikis yang gembira, bahagia dan bebas sehingga suasana
rumah tangga menjadi semarak dan bisa membrikan rasa aman, bebas, hangat,
menyenagkan serta penuh kasih saying dengan begitu suami akan betah tinggal
dirumah. Selain berperan sebagi ibu, wanita juga berperan dalam mendidik dan
menciptakan moralitas dan akhlak yang baik bagi anak-anaknya.
·
Sebagai partner seks
Tujuan berumah tangga adalah meneruskan keturunan dengan itu hubungan
intim pasangan suami-istri sudah menjadi satu kesatuan, jadi terdapatnya
hubungan heteroseksual yang memuaskan tanpa disfungsi (gangguan-gangguan
fungsi) seks. Ada relasi seksual yang tidak berlebih-lebihan, tidak
hiperseksual dan tidak kurang, maka kehidupan seks yang mapan terutama
disebabkan oleh kehidupan psikis yang stabil, imbang tanpa konflik-konflik
batin yang serius. Ada kesedihan untuk memahami partnernya serta rela
berkorban.
·
Sebagai pengatur/pengelola rumah tangga
Dalam hal ini terdapat relasi-relasi formal dan semacam pembagian kerja
(devision of labour), dimana suami bertindak sebagai pencari nafkah, istri
berfungsi sebagai pengurus rumah tangga tetapi seringkali juga berperan sebagai
pencari nafkah. Dalam pengurusan rumah tangga ini yang sangat penting ialah
factor kemampuan membagi waktu dan tenaga untuk melakukan berbagai macam tugas
pekerjaan dirumah tangga dari pagi sampai larut malam.
b)
Peran wanita dalam masyarakat
Peran wanita di masyarakat adalah segala kegiatan atau aktifitas yang
dilakukan wanita diluar lingkungan rumah tangga. Tujuan agar wanita dapat ikut
berperan aktif dalam pembangunan nasional dan ikut serta dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa dengan kemampuan yang dimilkinya. Peran wanita dalam
pembangunan dimana wanita ikut serta mensukseskan program nasional bidang :
·
Program Keluarga Berencana
·
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
·
Pendidikan kaum ibu dan kesejahteraan keluarga
c)
Peran wanita dalam organisasi profesi
Selain berperan di keluarga dan masyarakat sudah banyak wanita-wanita
yang berperan dalam organisasi profesi seperti pemberdayaan perempuan (KOMNAS
PEREMPUAN) dan organisasi-organisasi yang bergerak di bidang wanita yang
tujuannya untuk memperjuangkan hak-hak kaum wanita.
3.
Faktor yang Mempengaruhi Peran Wanita
Faktor yang mempengaruhi peran wanita antara lain adalah keinginan wanita
untuk memperoleh status dimasyarakat dan keinginan wanita untuk menikah dan
berkeluarga. Setiap wanita normal menginginkan hidup berkeluarga, karena
keluarga merupakan arena peluang untuk memainkan fungsi-fungsi kewanitaannya.
4.
Dampak Peran
Dampak yang ditimbulkan dari peran wanita baik dikeluarga maupun di
masyarakat :
a)
Minimalnya waktu untuk privasi
·
Kurangnya perawatan diri
·
Kurangnya waktu untuk istirahat
·
Kurangnya disiplin terhadap kebutuhan nutrisi
·
Keterbatasan waktu menyebabkan wanita jarang
makan dan kelelahan menjadikan wanita kurang makan.
b)
Ancaman kesehatan
Wanita sering mengalami gangguan kesehatan tertentu karena pekerjaaan
mereka, karena kurang gizi, atau karena kelelahan. Penyakit bisa menjadi
ancaman berbahaya yang berbeda pada wanita dari pada pria. Misalnya wanita yang
mengalami penyakit yang menyebabkan kecacatan / kelemahan biasanya ditolak oleh
suami.
Selain itu wanita mengalami resiko kesehatan setiap hari dari
pekerjaannya. Dirumah ancaman penykit paru karena asap dapur dan luka bakar
dari memasak sangat mudah terjadi sehingga dianggap sebagai masalah kesehatan
kerja utama bagi wanita.
Penyakit menular melalui air juga sering terjadi karena wanita
menghabiskan sebagian besar waktunya di air, mencuci pakaian, mengambil air dan
berdiri di air selama menanam padi.
Berjuta wanita nekerja diluar rumah mengalami gangguan kesehatan karena
lingkungan kerja yang tidak aman. Dan sewaktu pulang kerumah mereka harus
mendapatkan beban kerja dobel ini mengakibatkan kelelahan dan meningkatkan
resiko penyakit.
c)
Krisis
psikologi
Seperti tubuh wanita bisa sehat atau tidak sehat, demikian juga dengan
daya penalaran dan jiwa seorang wanita. Bila penalaran dan jiwa wanita sehat,
maka dia mempunyai kekuatan emosional untuk merawat kebutuhan fisik dan
keluarga, untuk menemukan masalah-masalahnya dan berusaha mengatasinya,
merencanakan masa depan dan membina hubungan yang memuaskan dengan orang lain.
Hampir setiap orang kadang-kadang mempunyai kesulitan untuk melakukannya.
Tetapi bila kesulitan berlangsung terus dan menghambat kegiatan sehari-hari,
maka ia akan menjadi tegang dan nervus sehingga ia tidangak bisa merawat
keluarganya dan mengalami gangguan kesehatan jiwa.
5.
Masalah yang Berhubungan dengan Peran Wanita
a)
Stres (Frustasi dalam peran)
Kegiatan dan kejadian sehari-hari sering memberikan tekanan pada wanita
sehingga menyebabkan ketegangan pada tubuh dan jiwanya (stress). Bila seorang
wanita mengalami tekanan yang bertubi-tubi setiap harinya dan dalam jangka
waktu yang lama dia akan merasa kewalahan dan tidak bisa mengatasinya.
b)
Konflik peran (harapan-harapan peran yang tidak
sesuai)
Dibeberapa wilayah, wanita dipaksa untuk berubah secara cepat karena
perubahan dalam tingkat ekonomi atau karena konflik politik. Banyak
perubahan-perubahan ini membutuhkan perubahan yang menyeluruh pada sendi-sendi
keluarga dan masyarakat sehingga banyak wanita yang merasa harapan untuk peran
yang dia inginkan tidak sesuai.
c)
Kurang memadainya keterampilan untuk memecahkan
masalah
Wanita sering tidak punya kesempatan khusus dalam kehidupan sehari-hari
yang sangat sibuk untuk melakukan sesuatu bagi dirinya sendiri.
Permasalahan Kesehatan Wanita Dalam Dimensi Sosial dan Permasalahannya
1. KEKERASAN
a)
Pengertian
Serangan atau invasi terhadap integritas
fisik maupun integritam mental seseorang.
b)
Macam dan bentuk kekerasan pada perempuan
a.
Pornografi, termasuk kekerasan non fisik, pelecehan terhadap
kaum perempuan, dimana perempuan dijadikan objek demi keuntungan
seseorang.
b.
Kekerasan dalam rumahtangga (KDRT).
c)
Penyebab
Hidup dalam kemiskinan, sejak kecil terbiasa
melihat dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga, pemabuk,dan kelainan jiwa.
d)
Hukuman bagi pelaku :
KUHP pasal 351
(penganiayaan), pasal 352 (penganiayaan ringan), pasal 353 (penganiayaan
terencana), pasal 354 (penganiayaan berat), pasal 355 (penganiayaan berat
terencana). Diancam hukuman denda atau penjara 8 bulan - 15 tahun.
e)
Jenis-jenis KDRT
a. Penganiayaan emosional :
melecehkan, menjatuhkan harga diri,membuat wanita merasa bodoh.
b. Penganiayaan seksual :
menyerang secara fisik daerah genital.
2. PERKOSAAN
a)
Pengertian
Setiap kali
seorang pria memasukkan penis, jari atau alas lain kedalam vagina/alat tubuh
seorang wanita tanpa persetujuannya.
b) Jenis-jenis Perkosaan
a. Perkosaan oleh orang yang dikenal, misal:
oleh suami atau bekas suami, oleh pacar, oleh teman sekerja atau atasan.
b. Perkosaan oleh orang yang tidak dikenal misal:
oleh sekelompok pelaku.
c)
Masalah Kesehatan
a. Fisik :
kehamilan, PMS, Luka robek atau sayat.
b. Psikologis :
gangguan tidur, gangguan makan, depresi,merasa terhina, march, menyalahkan diri,
mimpi buruk, takutterhadap seks, tidak mampu berkonsentrasi.
3.
PELECEHAN SEKSUAL
Istilah lainnya adalah Sexual and emotional
harassmentdan unwanted attention from men.
a) Bentuk-bentuk :
Menyampaikan
lelucon jorok secara vulgar, menyakiti atau membuat malu seseorang dengan
omongan kotor, menginterogasikan seseorang tentang kehidupan atau kegiatan
seksualnya, meminta imbalan seksual untuk mendapatkan kerja, menyentuh atau
menyenggol bagian tubuh tanpa minas atau tanpa ijin yang bersangkutan.
Molestation adalah kekerasan terselubung, misalnya memegang atau menyentuh
bagian tertentu tubuh perempuan dengan berbagai cara dan kesempatan tanpa
kerelaan si pemilik tubuh. Biasa terjadi di: tempat umum, tempat kerja
dan bis umum.
4.
SINGLE PARENTS
a) Pengertian
Keluarga yang
memiliki orang tua tunggal.
b) Beberapa hal yang melatarbelakangi adanya
keluargatunggal.
a. Bagi orang yang terpaksa mengalaminya
: perceraian dan meninggalnya salah satu pasangan hidup.
b. Mempunyai anak diluar nikah.
c. Mengadopsi anak sebelum nikah.
c) Dampak
Pada anak
a. Kesiapan mental anak
Ø Kesiapan anak menghadapi perceraian.
Perceraian
penyebab stress ke 2 paling tinggi setelah kematian. Biasanya anak hanya
mengetahui bahwa orang tuanya sering bertengkar atau bahkan
tidak mengetahui karena ortu berusaha menutup-nutupi.
Ø Sebelum berpisah perceraian biasanya
didahului konflik dan pertengkaran sehingga membuat anak merasa, takut, sedih,
bingung dan akhirnya pemurung.
Ø Ketika akhirnya berpisah masa ini merupakan
masa krisis bagi anak, hal biasa dirasakan adalah tidak aman.
5. PERKAWINAN USIA MUDA DAN TUA
a)
Perkawinan Usia Muda
a. Pengertian
Adalah perkawinan yang
dilakukan di bawah usia reproduktif, yaitu < 20 tahun. 21,75% anak perempuan
di perkotaan dan 47,79% anak perempuan di pedesaan menikah pada usia
di bawah 16 tahun.
b.
Penyebab
Ø
Pemaksaan dari pihak orang tua
Ø
Pergaulan bebas
Ø
Rasa keingintahuan tentang dunia seks
Ø
Faktor ekonomi
Ø
Faktor lingkungan
Ø
Rendahnya pendidikan
b)
Perkawinan Usia Tua
a.
Pengertian
Adalah perkawinan yang melewati batas reproduktif yaitu > 35
tahun.
b.
Dampak
Ø
Susah mempunyai keturunan
Ø
Hambatan dalam hubungan seksual
Ø
Beresiko apabila terjadi kehamilan
Ø
Gangguan fungsi seksual yang sering terjadi.
·
Pada Pria : disfungsi ereksi pada prig : karena makin banyak sel
otot polos pada ruang pembuluh darah yangmengalami kematian
·
Pada wanita : disperuenia
c.
Upaya mengatasinya
Orang perlu menyadari dan menerima masalahnya
sebagai sebagian perjalanan kehidupan. Adapun hal yang perludilakukan :
Ø
Melakukan olah raga secara teratur
Ø
Mengatur pola makan sesuai dengan usia
Ø
Hindari gaya hidup yang merugikan fungsi seksual
6. INCEST
a)
Pengertian
Hubungan seksual yang dilakukan oleh saudara
kandung atau masih ada hubungan darah. Aktivitas seksual antara manusia yang
demikian erat hubungannya sehingga perkawinan antara mereka dilarang secara
hukum ataupun secara kebudayaan.
b) Penyebab dan faktor pendorong
Ø
Faktor usia
Ø
Jenis kelamin
Ø
Terjadi di wilayah rumah tangga
Ø
Kurang iman
Ø
Kurang pendidikan agama
Ø
Kurang berkomunikasi dengan tetangga atau kurang
pergaulan
Ø
Kurangnya perhatian dari orang tua.
c) Akibat
Ø
Unwanted pregnancy
Ø
Kejiwaan atau trauma
d) Pencegahan
Ø
Dengan memberikan pendidikan
Ø
Dengan melakukan diskusi
Ø
Sosialisasi incest
Ø
Meningkatkan kegiatan-kegiatan keagamaan
Ø
Perlu adanya perhatian, pengetahuan dan pendidikan
7. HOME LESS
a) Pengertian
Seseorang yang kehilangan rumahnya, bencanaalam,
peperangan, atau terusir oleh keluarga, atau dapat pula berarti bahwa
seseorang , melakukan pengungsian dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
·
Pengungsi adalah sekumpulan orang yang melintasi
perbatasan dari suatu negara ke negara lain, karena merekatakut akan keamanan
mereka dirumah.
·
Orang-orang terusir (tanpa tempat tinggal tetap)
adalahorang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka tapi tetap berada
dalam wilayah negaranya sendiri.
b) Masalah-masalah yang timbul
Ø
Pelecehan seksual
Ø
Tindak kekerasan
Ø
Pemerkosaan
Ø
Paksaan-paksaan untuk masuk kedunia pelacuran
Ø
Wanita-wanita yang diperjual belikan
Ø
Perbudakan
Ø
Komplikasi berbagai penyakit
Pengungsian dapat terjadi akibat peperangan untuk
menyelamatkan diri, berharap mendapat perlindungan, kehidupan yang lebih
baik dan lebih aman.
Bencana alam dapat timbul penyakit : diare, ISPA,
malaria dan campak,namun penyakit ini bisa menimbulkan kematian karena keadaan
sanitasi yang buruk.
Keadaan wanita pengungsi yang bekerja sebagai
pembantu rumah.
8. PEKERJA SEKS KOMERSIL (PSK)
a) Pengertian
Pekerja seks adalah setiap orang yang
memperjua belikan seks dengan uang atau dengan berbagai macam
jeniskeuntungan.
b) Penyebab
Untuk kelangsungan hidup (survival Belo),
membayar hutang, membeli obat-obatan, korban perkosaan, wanita yang dicerai.
TRAFIKING
Perdagangan perempuan
dalam bentuk kerja di tempat kasar dengan gaji rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar